Bagi Anda yang setia mengikuti perkembangan teknologi saat ini, mungkin cukup familiar dengan istilah Big Data. Big data adalah kumpulan data yang lebih besar dan lebih kompleks, terutama dari sumber data baru. Set data ini sangat banyak sehingga software pemrosesan data tradisional tidak dapat mengelolanya. Namun, sejumlah besar data ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang sebelumnya tidak dapat Anda tangani.

Menurut Wikipedia, Mahadata, yang lebih dikenal dengan istilah bahasa Inggris big data, adalah istilah umum untuk segala himpunan data (data set) dalam jumlah yang sangat besar, rumit dan tak terstruktur sehingga menjadikannya sukar ditangani apabila hanya menggunakan perkakas manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional belaka.

Ada tiga kriteria data yang masuk dalam Big Data Indonesia, yaitu:

  • Volume: ukuran data memang penting. Sesuai dengan namanya, Anda perlu memproses volume data yang cukup besar untuk big data.
  • Velocity: data bertambah dengan sangat cepat dan dalam kurun waktu yang relatif singkat.
  • Variety: berbagai jenis data yang tersedia. Jenis data tradisional biasanya lebih terstruktur. Dengan semakin berkembangnya big data, ada juga data yang belum terstruktur. Data yang belum terstrukur atau semi terstruktur seperti text, audio, dan video memerlukan waktu untuk diproses agar Anda bisa tahu arti dari data-data ini.

Sebenarnya, data seperti apa yang dimaksud di Big Data?

Kebanyakan kalau kita membicarakan big data, ini akan berhubungan dengan internet. Beberapa hal yang dianggap sebagai big data adalah hal-hal berikut ini:

  • Penggunaan internet

Pada aktivitas sehari-hari kita pastinya menggunakan Internet untuk browsing melalui Google. Apa yang kita cari di search engine dianggap sebagai data.

  • Penggunaan smartphone

Hampir semua orang memiliki dan memakai smartphone dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas-aktivitas apa saja yang kita lakukan melalui smarthphone termasuk data-data yang sangat besar.

  • Social media

Social media tentunya sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Bukan hanya satu maupun dua, tapi sudah berbagai aplikasi social media yang kita gunakan, baik upload maupun download text, image & video. Aktivitas tersebut dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar.

  • Digitalisasi media

Yang dimaksud disini adalah webstie maupun aplikasi yang kita gunakan untuk hiburan, seperti e-book, streaming movie, streaming lagu.

  • Smart device

Kalau ke toko elektronik, Anda mungkin sering melihat kalau sekarang sudah banyak peralatan rumah yang dimulai dengan kata "smart". Ada smart TV, smart fridges (kulkas), bahkan smart car atau mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa pengemudi. Konsep smart appliances sendiri adalah bahwa semua peralatan Anda di rumah ini terhubung satu sama lain dan Anda dapat mengaturnya dari satu alat - misalnya smartphone Anda.

Apakah Big Data Berpengaruh Terhadap HR ?

Mungkin dari kita ada yang bertanya apakah big data mempengaruhi HR? Jawaban singkatnya adalah iya.

Biasanya perusahaan menyimpan data karyawan dengan cara manual/tradisional, mungkin dalam jumlah yang tidak banyak masih bisa di tata dengan benar. Tapi jika dalam perusahaan memiliki jumlah karyawan yang banyak dan memiliki banyak anak perusahaan maka hrd akan kewalahan dalam merekap data-data karyawan. Belum lagi karyawan yang pindah jabatan, pindah kantor, pindah divisi, maupun cuti dan gaji.

Dengan begini maka data-data yang dikumpulkan akan semakin banyak dan akan sulit di tata jika masih menggunakan cara tradisional. Jadi coba mulailah dengan menggunakan software HR seperti OrangeHR Solution untuk membantu mempermudah pekerjaan yang memiliki data besar mengenai payroll dan cuti karyawan.

PT Strategic Partner Solution

The Bellezza Shopping Arcade 2nd Floor Unit SA15-16, Jl. Arteri Permata Hijau, Kec. Kby. Lama DKI Jakarta 12210
Phone: +62 81287000879
Email: info@myspsolution.com

© 2022 OrangE HR. All Right Reserved.
icon