Sebenarnya HR di Indonesia, akan banyak terpengaruh juga oleh trend HR dunia. Banyak trend HR dunia yang juga akan masuk dan pengaruhi praktek di Indonesia. Hanya saja, karena isu-isu lokalnya berbeda, maka tantangan buat praktisi HR Indonesia, punya urgensi yang sedikit berbeda dengan HR di luar sana.

Apa saja trend HR yang harus diantisipasi pada tahun 2021?

1. Revisi Tenaga Kerja

Tahun 2020 telah membawa banyak dampak buat para HR. Khususnya dalam hal budget karyawan. Gelombang PHK dan pemotongan gaji, insentif membuat HR dalam tekanan mengoptimalkan karyawan yang ada.

Pertanyaan yang semakin urgent buat para HR adalah, "Bagaimana dengan orang makin terbatas, hasilnya tetap optimal, produksi masih tetap sama bahkan lebih?". Akhirnya, HR akan mengevaluasi dan menjustifikasi ulang karyawan. Siapa yang star, deadwood, dan bisa dilepaskan, akan menjadi isu penting memasuki tahun 2021 yang masih belum jelas kondisi perekonomiannya.

2. Tempat Kerja Hybrid

Adanya pembatasan selama pandemi telah menciptakan sebuah kebiasaan baru di Indonesia. Work from home (WFH). Dulunya, banyak dikenal diperusahaan besar dan yang memiliki teknologi remote sharing.

Dengan adanya pandemi membuat perusahaan, tanpa pandang bulu harus beradaptasi dengan cara kerja campuran antara work from home dan work from office. Akhirnya, ini akan jadi tantangan baru bagi HR.

Bagaimana memungkinkan semua karyawan, tetap produktif, meskipun di rumah atau di tempat yang terpisah. Selain mengandalkan teknologi, HR juga harus membantu meredesain proses kerja, ikut menentukan teknologi yang bisa membantu hingga memikirkan aturan baru terkait pola kerja hybrid.

3. Virtual Development

Seiring berkembangnya zaman, tentunya para karyawan memerlukan skill-skill baru yang bisa mendorong produktivitas mereka. Keahlian yang akan diajarkan perlu membantu perusahaan setelah mengalami penurunan, serta menjawab kebutuhan institusi kiat menghadapi dunia yang semakin modern.

Pandemi 2020 telah menciptakan sebuah trend baru di Indonesia, trend training secara virtual.

Pandemi akhirnya memaksa sistem ini diadopsi organisasi dan perusahaan manapun. Termasuk yang tidak kenal pembelajaran virtual. HR pun jadi harus belajar, membiasakan diri dan mengakomodir. Termasuk ke depannya, bukan hanya webinar atau learning, ke depannya banyak virtual development yang akan dijalan oleh Perusahaan.

Bahkan, ke depannya, HR pun jadi ikut-ikutan mulai dituntut secara serius memikirkan learning platform yang bersifat gabungan antara online and offline yang disebut sebagai blended learning, untuk pengembangan SDM Perusahaan.

4. Brand Champion

Indonesia termasuk dalam negara kategori extrovert yang banyak sharing soal aktivitas dan kegiatannya, secara online. Dampaknya, ini berpengaruh pada trend masyarakat maupun perusahaan.

Masyarakat Indonesia, banyak melihat brand melalui sosial media. Dan untuk itulah mau tidak mau HR pun berperan seperti layaknya marketing brand perusahaan ke masyarakat. Terbukti bahwa banyak perusahaan yang rajin muncul di sosial media, diberikan persepsi yang lebih baik oleh masyarakat.

5. Kepribadian Pantang Menyerah

Mengapa bentuk kepribadian yang tahan banting dan tak gampang menyerah diperlukan? Perusahaan membutuhkan karyawan dengan sifat ini saat sebuah krisis berlaku.

Pemikiran ini diadopsi ketika pandemi Covid-19 berhasil menyabotase proses yang sedang dialami banyak perusahaan.

Akan tetapi, tanggung jawab HR bukan hanya mencari karyawan yang memiliki kepribadian pantang menyerah. Mereka juga wajib memberdayakan kepribadian tersebut kepada seluruh karyawan di kantor.

(Diambil dari berbagai sumber)

PT Strategic Partner Solution

The Bellezza Shopping Arcade 2nd Floor Unit SA15-16, Jl. Arteri Permata Hijau, Kec. Kby. Lama DKI Jakarta 12210
Phone: +62 81287000879
Email: info@myspsolution.com

© 2022 OrangE HR. All Right Reserved.
icon