Blue ocean strategy  adalah konsep yang berlawanan dengan red ocean. Dalam Blue ocean strategy , Anda berbisnis dengan cara menghindari persaingan yang ketat. Sementara itu, dalam konsep red ocean Anda berfokus untuk memenangkan persaingan dan berkecimpung di pasar yang sama dengan kompetitor.

Seorang pebisnis yang menggunakan Blue ocean strategy  akan merancang produk dan layanan yang belum memiliki banyak pesaing. Namun, ia juga memastikan bahwa produk tersebut memiliki target pasar yang potensial dan nantinya memunculkan permintaan baru.

Karena tidak banyak kompetitor yang membuat produk atau layanan serupa dengan Anda, maka persaingan juga jauh lebih longgar dan Anda tidak perlu berkecimpung di pasar yang sudah memiliki banyak pemain.

Dengan Blue ocean strategy , Anda menawarkan inovasi yang lebih canggih dari produk yang sudah ada. Sehingga, produk dan layanan Anda dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh calon konsumen.

Menggunakan Blue ocean strategy  membuat Anda tak perlu harus bersaing secara head to head dengan bisnis lain yang memiliki produk serupa. Namun, Anda harus tetap kreatif mengembangkan produk dan mengedukasi calon konsumen tentang produk Anda.

Perbedaan Blue Ocean dan Red Ocean

Blue Ocean

  1. Menjadikan kompetisi tidak relevan
  2. Menciptakan pasar yang belum ada pesaing
  3. Mendobrak pertukaran nilai biaya
  4. Memadukan keseluruhan sistem kegiatan perusahaan dalam mengejar diferensiasi dan biaya rendah
  5. Menciptakan dan menerima permintaan baru

Red Ocean

  1. Memerangi kompetisi
  2. Bersaing dalam pasar yang sudah ada
  3. Memilih antara nilai biaya (value cost trade off)
  4. Memadukan keseluruhan sistem kegiatan perusahaan dengan pilihan strategis antara diferensiasi atau biaya rendah
  5. Mengeksploitasi permintaan yang ada

Kerangka ERRC Blue Ocean Strategy

Untuk menghadapi persaingan dengan menerapkan strategi ini, setidaknya ada 4 tindakan yang harus dilakukan pebisnis.

a. Eliminate (Menghapus)

Dalam bisnis akan selalu ada hal yang sebenarnya dianggap baik namun tidak berguna bagi masyarakat. Maka, sebaiknya Anda harus mengeliminasi atau menghapuskan hal-hal yang tidak bernilai dari produk. Hal ini dilakukan, agar produk mampu memaksimalkan fitur dan bagian yang tersedia.

Dalam hal tersebut, Anda tidak perlu merasa kehilangan atau merasa ada yang kurang jika menghilangkan produk tersebut. Anda justru harus bisa menonjolkan karakter dari produk utama yang menjadi primadona bisnis Anda.

b. Reduce (Mengurangi)

Beda dengan eliminasi, mengurangi di sini yaitu dengan mengurangi unsur-unsur yang nilainya kurang namun tetap diperlukan. Jika Anda tidak ingin menghilangkan fitur yang tidak berguna secara menyeluruh, setidaknya Anda dapat menguranginya di bawah standar industri.

Dengan begitu, pengeluaran akan lebih hemat. Namun, jika fitur tersebut tidak memberikan banyak kontribusi sekaligus nilai pada masyarakat, sebaiknya hal tersebut dihilangkan. Sehingga, bisnis akan lebih terarah sekaligus menghasilkan keuntungan yang lebih baik.

c. Raise (Meningkatkan)

Jika Anda sudah mengurangi fitur yang kurang memberikan manfaat, maka Anda perlu meningkatkan standar dan juga fitur yang memiliki keunggulan. Hal tersebut akan menjadi peluang untuk Anda membuat sebuah pembeda dari produk pesaing.

d. Create (Menciptakan)

Tindakan yang harus Anda lakukan yaitu menciptakan hal-hal baru yang belum pernah ada dan dilakukan oleh industri baru. Hal tersebut akan menciptakan terobosan baru yang mampu memikat hati para konsumen.

Anda harus menciptakan fitur yang terbukti mampu memberikan nilai dan manfaat lebih untuk konsumen. Karena, adanya hal tersebut akan membuat usaha Anda diterima oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Pentingnya Pengembangan dan Pelatihan Karyawan yang Berdampak pada Kesuksesan Bisnis


PT Strategic Partner Solution

The Bellezza Shopping Arcade 2nd Floor Unit SA15-16, Jl. Arteri Permata Hijau, Kec. Kby. Lama DKI Jakarta 12210
Phone: +62 81287000879
Email: info@myspsolution.com

© 2022 OrangE HR. All Right Reserved.
icon